Senin, 27 Juni 2011

KAJIAN SPASIAL SEBARAN VEGETASI MENGGUNAKAN CITRA IKONOS DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Isu lingkungan yang sedang berkembang sekarang ini adalah pemanasan
global (global warming) dan perubhan iklim serta menurunnya kualitas air sungai
dan banjir dimana-mana. Hal tersebut dipicu oleh kegiatan manusia terutama yang
berkaitan dengan penggunaan bahan bakar fosil (BBF) dan kegiatan alih guna
lahan sehingga menghasilkan gas-gas karbon dioksida (CO2), metana (CH4) dan
nitrous oksida (N2O). 

Di Bogor, jumlah angkutan penumpang dalam 10 tahun
terakhir naik hingga 42%. Akibatnya, 100 tahun yang akan datang suhu bumi
akan meningkat hingga 4,5oC (Murdiyarso, 2003). Untuk menaggulangi masalah
pemanasan global, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan pedagangan
karbon (carbon trade). Maka dari itu perlu adanya monitoring kondisi vegetasi
terutama di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS). 

Untuk mengetahui kondisi
tutupan lahan di sekitar daerah puncak (Kecamatan Ciawi, Megamendung dan
Cisarua), dapat dengan memanfaatkan teknologi penginderaan jauh (Remote
Sensing) citra satelit, apalagi sekarang sudah semakin berkembang dengan
munculnya citra resolusi tinggi seperti Ikonos, Quickbird dan SPOT V. Dengan
teknologi ini, bisa didapatkan informasi spasial mengenai tutupan lahan
khususnya vegetasi hijau di sub DAS Ciliwung Hulu yang lebih akurat, efektif
dan efisien baik dari segi tenaga maupun biaya. 

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana
kemampuan citra Ikonos dalam memberikan informasi tutupan lahan, sedangkan
tujuan tambahannya adalah untuk memberikan informasi spasial mengenai
sebaran vegetasi di sekitar sub DAS Ciliwung Hulu. 

Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2004 sampai dengan Agustus
2005 dengan daerah penelitian sub DAS Ciliwung Hulu. Pengolahan data
dilakukan di Laboratorium  Remote Sensing Departemen Manajemen Hutan
Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. 

Bahan-bahan yang digunakan adalah citra satelit Ikonos multispektral 4 x 4m dan pankromatik 1 x 1m tahun perekaman 2003,

Alat-alat yang digunakan adalah  :
  1. Hardware (perangkat keras)berupa seperangkat komputer pribadi (PC), 
  2. Software (perangkat lumak) ERDASversi 8.4 dan versi 8.7, Arc.View versi 3.2,  
  3. Kamera digital, 
  4. GPS (Global Positioning System) Garmin tipe 12-XL,
  5. Meteran dan Haga. 
 Pengolahan dibagi kedalam 4 langkah; 
  1. Pra pengolahan citra yang terdiri dari pemotong citra(Cropping), fusi citra, koreksi geometrik dengan cara  image to map rectification dan registrasi, mosaik dan penegecekan lapangan; 
  2. Klasifikasi citra terbimbing (supervised classification) dimana harus dibuat dahulu  training area, evaluasi separabilitas dengan metode  transformed divergence, uji akurasi dan penghitungan indeks vegetasi dengan metode NDVI (Normalized Difference Vegetation Index); 
  3. Analisis spasial; (4) penghitungan efisiensi relatif. 
Dari hasil analisis data, ada 12 kelas tutupan lahan yang dibuat, yaitu; 
  1. pohon,
  2. semak dan kebun,
  3. kebun teh,
  4. sawah, 
  5. rumput, 
  6. kebun teh potong, 
  7. tanah kosong, 
  8. pemukiman, 
  9. jalan, 
  10. sungai, 
  11. awan dan
  12. bayangan awan. 
 selengkapnya...

Tidak ada komentar:

Struktur Sungai

Struktur Sungai

POLA RUANG SUMATERA

POLA RUANG SUMATERA

Kec. Jambi Selatan - Kota Jambi

Kec. Jambi Selatan - Kota Jambi

BERHALE ISLAND

Pulau Berhala
Large selection of World Maps at stepmap.com
StepMap Pulau Berhala


ISI IDRISI TAIGA

ISI IDRISI TAIGA

HOW TO GOIN ON BERHALE ISLAND

Kota Jambi

Desa Batu Kerbau - Kab. Bungo

Desa Batu Kerbau - Kab. Bungo

TERAKHIR DI UPDATE GOOGLE

COMMUNICATE

+62 812731537 01